Sunday, January 04, 2009

a night at TB Simatupang., don't try this anywhere..!!!


Waktu itu sekitar jam sepuluh malam., perjalanan pulang ke rumah di daerah Kebagusan. Kondisi emosi kami saat itu dapat dikatakan tidak stabil. Rencana semula kami akan nonton di Citos., begitu sampai disana., seperti biasa parkiran yg ada sudah sangat penuh. Setelah berkeliling hingga beberapa lap., akhirnya kami temukan juga tempat parkir kosong. Cepat2 kami menuju 21 yg ada di lantai dua. Argh.., sungguh sial., ternyata tiket film yg kami ingin tonton sudah habis terjual. Seingat kami film twilight..

Seperti kebiasaan kami sebelumnya., berhening-hening ria setelah mengalami suatu kondisi yg tidak enak., akhirnya kami putuskan untuk pulang., karena perut kami yg sudah kenyang dan tidak mungkin lg untuk makan disana. Dee sempat menawarkan untuk menonton film yg midnight., tapi saya enggan mengiyakan., di samping bsknya kami hrs kerja., saya pikir jg msh ada waktu lain untuk menonton film tersebut.

Akhirnya dalam perjalanan kami hanya diam., mencoba untuk menerima kekecewaan itu., sambil mendengarkan CD favorit yg kami buat sendiri. Lampu lalu lintas menunjukan warna merah ketika kami sampai di perempatan Ragunan. Tiba2 terdengar suara., yg menggambarkan mobil kami disenggol oleh sebuah motor. Argh., kesialan apalagi ini., kondisi emosi kami belum sepenuhnya normal., sudah ditambahi lg dgn hal seperti ini. Ternyata benar., mobil yg kami tumpangi disenggol oleh sebuah motor., yg kami perhatikan., dinaiki oleh dua orang., yg kelihatannya memang org yg tidak memiliki sopan santun., hanya memakai helm cetok., celana pendek., dan tanpa jaket. Seharusnya kami bisa saja kembali tersenyum asalkan kedua org tersebut sedikit memalingkan wajahnya ke arah kami dan minta maaf., sayangnya hal tersebut tidak mereka lakukan. Sebentar saya menoleh ke arah Dee., tersirat ada sedikit kemarahan di wajahnya. Saya mencoba menghiburnya dgn mencoba untuk kami saja yg ikhlas memaafkan., tp rupanya bujukan saya itu tidak cukup berhasil.

Kejadian yg tidak pernah saya DUGA sebelumnya. Ketika lampu lalu lintas sudah berganti dengan warna hijau., Dee., ntah dgn sengaja atau tidak (tp 60% kemungkinan saya kira sengaja)., menyenggol motor tersebut. Untungnya motor itu tidak sampai terjatuh., dan hanya oleng untuk beberapa saat. Dan lagi2., kejadian kedua yg jg tidak saya DUGA., motor itu mengejar kami., tp dgn mudah kami dapat menghindarinya karena kecepatan kami yg pastinya jauh lebih tinggi., mengingat motor yg mereka tumpangi adalah motor dua tak yg apabila di jalan sudah seperti fogging pembasmi nyamuk demam berdarah. Ntah darimana datangnya., tiba2 ada sebuah motor yg sebelumnya tidak pernah kami lihat., dengan lagak sok jagoannya berada di samping kami dan mengacungkan tangannya (mungkin isyarat agar kami menepi). Sungguh kejadian ketiga yg amat sangat tidak saya DUGA. Saya tidak menyangka jika kejadiannya bakal tambah rumit seperti ini. Saya menyarankan Dee untuk terus jalan., tancap gas., ngebut., krn saya pikir tidak ada gunanya jg kami melayani org2 sok jagoan seperti itu. Yg ada hanya ada perkelahian di pinggir jalan., yg akan menjadi tontonan org2 sekitar., oh no.., jgn sampai hal itu terjadi., hal yg akan sangat memalukan.

Kejar2an terus terjadi., si pengendara motor sok jagoan itu terus mengejar kami. Sempat beberapa kali dia berada di depan mobil kami., kalau Dee hilang kontrol., bisa saja kami menabraknya. Dengan jalan TB Simatupang yg tidak begitu SEPI., deg2an yg sangat saya rasakan., mungkin tidak terlalu bersalah apabila si pengendara motor sok jagoan itu yg kami tabrak., krn memang dia yg mencoba mencari masalah., tetapi jika kami menabrak pengguna jalan lainnya yg jelas2 tidak bersalah., bagaimana?? Hingga jalan layang perempatan Pasar Minggu (dekat ANTAM)., kami baru menyadari bahwa ternyata kami dikejar oleh dua buah motor., pengendara motor yg tidak tau sopan santun., dan pengendara motor yg sok jagoan. Kondisi tidak dapat terus dilanjutkan seperti ini., pikir saya. Akhirnya saya menyarankan Dee untuk masuk saja ke gerbang tol Lenteng Agung Timur yg berada tepat setelah jalan layang. Akhirnya Dee mengikuti saran saya dan masuk ke jalan tol tersebut., saya sempatkan untuk lihat ke belakang., dan ternyata mereka tidak nekat untuk mengikuti kami masuk ke dalam jalan tol.

Selama di jalan tol kami hanya bisa tertawa., ntah krn lega bebas dari kejar2an bodoh itu atau puas krn telah berhasil membuat pengendara motor sok jagoan yg pasti akan merasa dongkol setengah mati.

Untuk pengendara motor yg tidak tau sopan santun:
Sebaiknya., bila anda belum sepenuhnya lancar mengendarai motor., dan belum lulus dalam pelajaran sopan santun berkendara., sebaiknya anda duduk manis saja di rumah., mungkin bila kejadian yg anda alami bersama kami terulang oleh pengendara mobil yg lain., keadaan akan lebih parah dari apa yg kami lakukan..!!!

Untuk pengendara motor yg sok jagoan:
Masih banyak hal yg bisa anda urusi selain mengejar kami., terobsesi menjadi jagoan?? Pergilah ke terminal atau stasiun., dan basmi preman disana..!!!

Untuk petugas pintu tol:
Terimakasih krn anda telah bekerja dengan cepat., sehingga tidak ada antrian ketika kami ingin masuk ke jalan tol..

No comments:

Post a Comment

Leave Your Comment Here..